Pengelolaan serta Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan terpadu Kabupaten Simeulue
SKPT Didasarkan pada PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI PULAU-PULAU KECIL DAN KAWASAN PERBATASAN. Selengkapnya PERMEN NO 48 Tahun 2015 dapat di download DI SINI
Sektor kelautan dan perikanan memiliki kontribusi penting dalam pembangunan bangsa. Pada Tahun 2014 pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan mencapai 6,97% jauh melebihi pertumbuhan PDB nasional yang hanya 5,1%. Meningkatnya kontibusi perikanan tersebut tidak terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 5,8 juta km² yang terdiri atas luas laut teritorial 0,3 juta km2, luas perairan kepulauan 2,95 juta km², dan luas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia 2,55 juta km2. Kecenderungan peningkatan ini sesungguhnya dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan.
Potensi pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan di Indonesia yang begitu besar sesungguhnya dapat didayagunakan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain kemiskinan di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan masih sangat tinggi dibandingkan dengan mainland, oleh karena itu perlu adanya pendayagunaan pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah serta kesenjangan sosial antarkelompok masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan saat ini dinilai belum mencapai hasil yang optimal, sehingga berakibat pada lambatnya proses pendayagunaan pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan. Adapun beberapa faktor penyebabnya, antara lain:
(1) lokasi pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan yang terisolir.
(2) ketidakmampuan kegiatan/usaha di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan untuk mencapai skala ekonomi.
(3) pemanfaatan sumber daya pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan yang belum optimal.
(4) keterbatasan sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan.
(5) pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan masih sangat rendah.
(6) terjadinya kerusakan lingkungan.
Kabupaten Simeulue, sebagai salah satu daerah yang merupakan sasaran program SKPT. Sebelumnya di rencanakan di bangun Technopark Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Simeulue, tetapi karena keterbatasan anggaran, rencana pembangunan fisik Technopark KP di Simeulue di rencanakan tahun 2017. Euforia Pemerintah dalam membangun Technopark yang akhirnya tertunda ini tidak menyurutkan semangat beberapa penggiat, tokoh baik secara kelembagaan untuk terus dapat mengembangkan "roh" Technopark di Kabupaten Simeulu, walaupun secara kelembagaan dan fisik hal ini belum dapat terwujud. Balitbang Sosek KP ( Dr. Armen ) , Balitbang Biotechnologi ( Dr. Agus Heri), Bandung Technopark ( Ir. Jangkung Raharjo) bersama Jajaran Pemda kabupaten Simeulue secara aktif berusaha mencari solusi agar rencana kegiatan Technopark dapat di implementasikan. Balitbang Soses KP dengan program SINTEK ( Sentra Inovasi Bisnis dan Teknologi) berusaha untuk dapat menjadi jalan tengah menghadapi kebuntuan ini agar cita-cita mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Kabupaten Simeulue telah memiliki modal dasar untuk dapat mengembangkan SINTEK, SKPT dan program percepatan pembangunan ekonomi lainnya khususnya di bidang Kelautan dan Perikanan. Pada tanggal 30 Agustus 2016 diadakan Pertemuan di Ruang Sekda Kabupaten Simeulue, di hadiri oleh beberapa pihak antara lain, Sekda Kabupaten Simeulue dan Jajaran Ka. SKPD Terkait, Balitbang Sosek, Biotek, Bandung Technopark dan perusahaan PT Prima Pangan Madani yang berminat untuk menjadi Anchor Company, atau perusahaan Jangkar yang menginisiasi percepatan pembangunan bidang kelautan dan perikanan kabupaten Simeulue, dalam hal ini dengan mengelola fasilitas Coldstorage di PPI Lugu dan menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat kegiatan sektor bisnis Kelautan Perikanan di Simeulue. PT. Prima Pangan Madani adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan dan penjualan produk kelautan dan perikanan. Dengan pengalaman dan jaringan pemasaran yang luas di harapkan, PT Prima Pangan Madani dapat membuka bottle neck supply dan demand atas produk perikanan Simeulue, serta berperan aktif dalam tumbuhnya UMKM di bidang pengolahan hasil Kelautan dan Perikanan sebagai mitra binaan. Profil PT . Prima Pangan Madani dapat didownload DI SINI
Dalam forum ini Pemda kabupaten Simeulue, memberikan kepercayaan kepada PT. Prima Pangan Madani untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha dengan memanfaatkan fasilitas Coldstorage dan fasilitas pendukungnya di PPI Lugu, dan berkordinasi dengan SKPD terkait , SKPT kabupaten Simeulue serta masyarakat. Dalam sambutannya PT. Prima Pangan Madani melalui salah satu Dirutnya Faiz Mumfaizin berkomitmen untuk dapat mengembangkan usaha di sektor kelautan dan perikanan Simeulue dengan mengembangkan cluster usaha masyarakat (UMKM) sebagai patner utamanya.