Pembangunan Bahari Technopark Tegal
BPPP Tegal (4/8) - Pemerintah telah mencanangkan Program Nasional Pengembangan Sains dan Teknologi Park (STP). Dari 100 Technopark yang dicanangkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan 24 buah Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP). Ke-24 lokasi diantranya di empat lokasi berbasis pengembangan SDM. Sentra lokasinya adalah di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Ambon, Aertembaga (Sulawesi Utara) , Banyuwangi (Jawa Timur) , Tegal ( Jawa Tengah).
BPPP Tegal (Balai Diklat Perikanan Tegal) telah mengawali pengembangan Taman Teknologi (Technopark) dengan mewujudkan sejumlah inkubator bisnis dan workshop-workshop teknologi.
Dikatakan Ir. Mochammad Heri Edy (Kepala BPPP Tegal), "Taman Teknologi (Technopark) merupakan implementasi dari Nawa Cita." Harus ada pemerataan kesejahteraan, lanjutnya, kesejahteraan rakyat tidak hanya di kota-kota besar, tetapi merata kesetiap daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa, baik di kota maupun di pinggiran kota.
Heri Edy menegaskan, "Melalui Tecnopark ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sampai ke masyarakat dan bisa mensejahterakan masyarakat." Presiden menugaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun 24 Techopark yang sudah dilauncing beberapa waktu yang lalu, lanjutnya.
"Pembangunan Technopark KKP dilakukan untuk adaptasi teknologi, sehingga akan muncul produk-produk inovasi baru. Selain itu untuk melakukan diklat di bidang kalutan dan perikanan yang berguna mengurangi pengangguran, disamping itu untuk menciptakan usaha baru melalui inkubator bisnis." jelasnya.
Inkubator Bisnis yang diwujudkan dalam Technopark BPPP Tegal, Heri Edy menjelaskan, "Yang sekarang sedang dilakukan BPPP Tegal saat ini adalah Inkubator Bisnis Pembuatan Garam yang ada di Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes.. Dalam Inkubator Bisnis Pegaraman itu, menggunakan teknologi TUF (Teknologi Ulir Filter) dan geomembran. Hal ini untuk menciptakan wirausaha baru di bidang pegaraman, dengan harapan masyarakat yang dilatih pegaraman menjadi tenant atau calon-calon wirausaha baru. Dengan menggunakan TUF dan geomembran di inkubator itu, akan nampak hasil produksinya dua kali lipat dan kualitas garamnya meningkat hingga ber-NaCl lebih 95%." paparnya.
Heri Edy menerangkan, "Disamping inkubator bisnis, BPPP Tegal membuat sejumlah produk-produk inovasi permesinan perikanan."
"BPPP Tegal telah dilakukan diklat kelautan dan perikanan berbasis kompetensi, sehingga diklat ini bisa memastikan para peserta yang dilatih kompeten dan belum kompeten," ujarnya. Pelatihan yang telah dilakukan berupa pelatihan P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan), Pelatihan Safari Kelautan dan Perikanan dan Pelatihan Profesi bersertifikasi seperti Basic Saferty Training (BST) untuk bekerja di kapal-kapal perikanan, jelasnya.
Lebih lanjut Heri Edy menjelaskan, "Technopark yang diwujudkan ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, karena nantinya Tehnopark akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah. BPPP Tegal sebagai penunjang atau support terutama dalam menciptakan dan mengadapatasikan teknologi supaya timbul produk inovasi yang bsia diterapkan di masyarakat."
Dalam mengembangkan technopark BPPP Tegal sejumlah komponen telah disiapkan BPPP Tegal. "Untuk mengembangkan technopark ini, BPPP Tegal telah menyiapkan beberapa komponen berupa hardware maupun software." sebut Heri Edi. "Hardwarenya berupa sarana dan prasarana berupa gedung untuk berkumpulnya masyarakat agar mendapatkan informasi teknologi baru dan tempat berkumpulnya inovator bekerja membuat produk inovasi baru. Disamping itu, sarana dan prasarana sebagai tempat berlatih dan tempat melakukan percontohan." paparnya. Sedangkan softwarenya, lanjut Heri Edy, berupa pedoman, panduan, kurikulum, modul, petunjuk teknis untuk menghantarkan masyarakat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berujung pada kesejahteraan mereka.
Selain pegaraman, Heri Edy berencana akan mengembangkan technopark-technopark lain di sejumlah tempat. "BPPP Tegal akan mengembangkan budidaya udang vannamei dan permesinan perikanan di sejumlah tempat, baik di Jawa maupun luar Jawa" kata Heri Edy.
Heri Edy berharap, dengan adanya technopark akan menjadi suatu cluster dalam satu wilayah, sehingga disitu akan terjadi Multiplier Effect. Heri Edy mencontohkan, jika sudah terbentuk cluster pergaraman dengan metode TUF dan geombemran, maka disitu akan muncul produk teknologi garam turunan, seperti garam untuk kesehatan, pupuk, bahkan cita-cita yang lebih tinggi lagi untuk hujan buatan. Heri Edy menyebutkan, bahwa dalam mengembangkan tehcnopark sangat dibutuhkan inovator-inovator dari perguruan tinggi, lembaga litbang, maupun perusahaan yang sudah berkembang.